Proteksi Dari Allah, Manusia Hanya Mencadangkan

Proteksi Dari Allah, Manusia Hanya Mencadangkan

SADARKAH kalau dalam banyak kesempatan di hidup kita sebenarnya sedang menabung atau berinvestasi? Saat bekerja, kita sedang menginvestasikan waktu dan keterampilan yang kita miliki untuk pendapatan rutin tiap bulannya. Bahkan waktu beristirahat, kita juga sedang menabung demi kesegaran tubuh esok hari. Ilmu keuangan mengatakan, menabung atau investasi merupakan tindakan mengorbankan konsumsi saat ini untuk konsumsi di masa depan.

Langkah pengorbanan ini sangat dipengaruhi latar belakang tiap orang. Misalkan, tindakan pengorbanan orang muda akan berbeda dengan orang tua, berbeda antara yang belum atau telah menikah, antara yang baru memulai menabung! investasi atau sudah berpengalaman.

Di sisi lain pencadangan dana lewat asuransi diperlukan untuk individual karena kita harus sedia payung sebelum hujan, karena ada musim menabur dan musim menuai, seperti petani mengerti sekali adanya musim panen manakala pengolahan lahan berlangsung subur dan musim paceklik kala kondisi kekeringan terjadi. Asuransi yang layak Anda pertimbangkan di antaranya:
  • Asuransi jiwa, yakni untuk pencadangan mengantisipasi risiko kematian.
  • Asuransi cacat tetap, yakni untuk pencadangan menghadapi risiko kecacatan selama usia produktif.
  • Asuransi penyakit kritis, yakni untuk pencadangan menghadapi kemungkinan didiagnosis mengidap penyakit kritis dalam usia produktif. ' '
  • Asuransi kesehatan, yakni sebagai pencadangan mengantisipasi perubahan kondisi kesehatan selagi mencari nafkah.
Di luar itu masih ada asuransi umum yang juga layak disimak, misalnya asuransi rumah dan isinya, asuransi kendaraan, dan lainnya.

Ingatlah asuransi bukan lagi untuk tujuan proteksi (perlindungan), tapi reservasi/provisi (cadangan/pencadangan) ya! Perlindungan datangnya dari Ilahi, pencadangan dilakukan manusia karena hikmat-Nya guna berjaga-jaga seandainya terjadi risiko.


Salah Kaprah Mengenai Menabung dan Asuransi


JANGAN menyapu malam-malam, nanti dapat johoh brewokan. Jangan ngintip orang mandi, entar bintitan. Jangan duduk di atas bantal, entar banyak utang.

Hehehe... Percaya atau tidak, begitulah pamali. Atau aturan tidak tertulis bersifat takhayul yang sering kali salah kaprah. Meski begitu, banyak orang yang percaya dan mengimani pamali itu seperti agama.

Kadang pamali pun lucu dan jadi bahan lelucon. Katanya tidur telentang berbahaya, bisa menyebabkan banyak penyakit. "Ya iyya lah.. jelas bahaya tidur telen "tang”. Telen mur aja berbahaya, apalagi tang. Makanya, tidur cukup telen ludah!”
Memang banyak aturan pamali yang berbau mitos. Mitos adalah segala sesuatu yang sepertinya benar dan diyakini banyak orang bahwa itu memang benar tetapi sebenarnya tidak. Jika Anda percayai dan Anda jadikan referensi untuk mengambil keputusan, tentu mitos ini akan membuat amburadul karena fakta sebenarnya tidak seperti itu.

Akan tetapi, sekarang banyak mitos yang justru sangat berbahaya karena bisa memengaruhi sikap dan perilaku seseorang sehingga sering mengakibatkan salah dalam mengambil keputusan.

Mitos paling parah dan salah kaprah di bidang keuangan adalah menabung adalah cara terbaik untuk menjadi kaya. Pasalnya, sejak kecil kita dijejali peribahasa "Hemat pangkal kaya" ditambah dengan nyanyian lagu "Bang Bing Bung, Ayo ke bank Nabung".

Menabung memang baik dan diperlukan oleh setiap orang. Akan tetapi, menabung di bank bukanlah yang terbaik, bahkan pada saat tertentu justru mengurangi nilai uang Anda. Jika Anda ingin menabung dalam jangka waktu panjang, menabung di bank tidak dianjurkan. Kenapa?

Menabung di bank, Anda memang mendapatkan bunga. Biasanya sekitar 5% setahun. Jika dipotong biaya administrasi, kemudian dihitung dengan inflasi, sebenarnya nilai uang Anda susut sekitar 1-2% per tahun. Bagaimana dengan deposito? Bunga deposito memang lebih tinggi sekitar 7-10%.

Akan tetapi, jika dihitung dalam jangka panjang, deposito bukanlah pilihan terbaik. Biasanya, bank yang bagus dan bonafide akan memberikan bunga yang lebih rendah dibanding bank kecil. Jika ada bank yang berani memberikan bunga besar, Anda justru harus berhati-hati. Bank yang kolaps atau bangkrut sebelumnya sering memberikan bunga yang jauh lebih tinggi dari pasar.

Sebenarnya, jika Anda mau menabung dalam jangka waktu lama, investasi adalah pilihan yang tepat. Hasilnya bisa sangat besar. Akan tetapi, selain memerlukan ilmu dan perhatian yang serius, investasi juga punya risiko, meskipun dalam jangka panjang sangat menguntungkan dan bisa dikelola. Jika tidak ingin repot, Anda dapat menyerahkan tabungan Anda untuk dikelola oleh perusahaan yang profesional, hasilnya pun akan besar. Belilah polis asuransi karena lebih menguntungkan. Mengapa?

Ada istilah asuransi itu membeli uang besar dengan uang kecil. Uang yang Anda keluarkan sedikit, tapi hasilnya sangat besar untuk tujuan proteksi finansial saat terjadi risiko kehidupan.

Dalam diagram itu asuransi adalah jalan pintas untuk mencapai tujuan perlindungan saat sakit, tidak berdaya karena cacat, kecelakaan, hingga meninggal mendadak.

Uang pertanggungan dari asuransi tidak hanya berguna bagi biaya berobat, bahkan bisa juga menjadi warisan untuk keluarga saat kelak kita tiada.

Sebelumnya, saya ingin tanya, berapa dana yang menurut Anda bisa melindungi Anda ketika risiko kehidupan terjadi? Apakah Rp2 miliar menurut Anda cukup? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan Rp2 miliar?

Dengan asuransi, dana sebesar itu bisa dicapai hanya dengan tempo singkat. Ilustrasinya seperti ini:



Jika ada jalan yang simpel untuk menyediakan perlindungan finansial dengan asuransi, apa yang akan Anda pilih? Menabung memang baik, tapi menabung saja tidak cukup. Cara mudah perlindungan dari kerugian finansial akibat risiko kehidupan adalah dengan asuransi jiwa. Silakan Anda tentukan langkah...

Deteksi Level Finansial, Sudah Sampai Manakah Anda?



KEKAYAAN adalah hasil akhir dari sebuah proses, ibaratnya Anda menaiki tangga menuju ke sebuah tempat maka ada langkah-langkah berupa anak tangga yang harus Anda lalui. Anthony Robbins membagi enam anak tangga dalam tingkat posisi keuangan. Sudah sampai manakah Anda?

1. Financial Protection
Suatu kondisi keuangan di mana kita mempunyai cukup uang untuk memenuhi pengeluaran bulanan minimum, untuk 2 bulan sampai 24 bulan tanpa harus bekerja.

2. Financial Security
Suatu kondisi keuangan di mana kita mempunyai investasi cukup banyak yang diinvestasikan di investasi yang aman dan hasilnya dapat mencukupi kebutuhan di bawah ini tanpa harus bekerja lagi, kecuali bila kita memilih untuk bekerja. Kebutuhan tersebut adalah: 1) angsuran rumah, 2) biaya makan, 3) listrik, gas dan air, 4) transportasi, 5) asuransi, dan 6) pajak (contoh pajak bangunan).

3. Financial Vitality
Suatu kondisi keuangan di mana kita mencapai investasi cukup banyak yang diinvestasikan di investasi yang aman dan hasilnya tidak hanya bisa mencukupi kebutuhan pada tingkat Financial Security melainkan juga bisa mencukupi kebutuhan di bawah ini, tanpa harus bekerja, kecuali bila kita memilih untuk bekerja. Kebutuhan tersebut adalah: l) pendidikan anak, 2) kebutuhan hiburan atau entertainment (minimal 50% dari yang kita nikmati sekarang), 3) membeli baju baru atau satu-dua barang mewah yang masuk akal.

4. Financial Independence
Suatu kondisi di mana kita mencapai investasi cukup banyak yang diinvestasikan mencukupi kebutuhan kita untuk hidup persis dengan gaya hidup kita yang sekarang, tanpa harus bekerja lagi seumur hidup. Dengan kata lain kita bebas tidak bekerja.

5. Financial Freedom
Suatu kondisi keuangan di mana kita mencapai investasi cukup banyak yang diinvestasikan di investasi yang aman dan hasilnya mencukupi kebutuhan kita untuk hidup dengan gaya hidup yang kita inginkan.

6. Absolute Financial Freedom 
Suatu kondisi keuangan di mana kita mencapai investasi yang cukup banyak yang diinvestasikan di investasi yang aman dan hasilnya itu kita yakin bahwa kita bisa melakukan secara nyata apa pun yang kita inginkan, kapan pun kita inginkan, ke mana pun kita inginkan, dengan siapa pun kita inginkan, sebanyak dan selama yang kita inginkan, dalam cara yang membuat kita dan orang lain berdaya, selamanya. 

Tujuan awal yang Anda buat adalah masuk ke level Financial Independent di mana Anda memiliki passive income yang dapat menutupi biaya hidup Anda setiap bulannya sehingga kalaupun Anda tidak lagi bekerja Anda dapat hidup dengan gaya hidup yang ada saat ini.

Apa Alasan Anda Menolak Asuransi?



ADA seribu alasan orang menolak asuransi. Meski banyak orang pernah merasakan atau tahu manisnya manfaat asuransi, seringkali orang tersebut menolak saat ditawari oleh seorang agen.

Para pelaku pekerjaan marketing seperti agen asuransi, sangat akrab dengan penolakan seperti ini. Selalu ada seribu alasan penolakan dari prospek. Dari yang halus dengan diawali kata maaf, hingga yang frontal. 

"Maaf, saya masih banyak kebutuhan."<
"Maaf waktunya kurang tepat."
"Maaf saya sudah punya asuransi."

Itulah beberapa kata penolakan dari prospek yang sering didengar agen. Namun dari berbagai alasan itu sering kali bukanlah penolakan asli. Kalo bukan asli, berarti penolakan itu adalah penolakan palsu alias hanya dibibir saja.

Keberatan Palsu 


Keberatan palsu ini tidak autentik, karena apa yang terdengar sepenuhnya lain dari apa yang sebenarnya terjadi. Di balik penolakan palsu biasanya tersembunyi satu atau lebih pendapat berikut:

"Saya tidak suka ditelepon terus-menerus."
"Saya tidak percaya perusahaan asuransi jiwa."
"Saya tidak menyukai Anda."
"Saya tidak memercayai Anda."
"Saya tidak peduli betapa bagusnya program Anda."

Kita ambil poin pertama sebagai contoh. Banyak orang yang memang tidak suka ditelepon oleh seorang agen asuransi. Apalagi jika agen itu pejuang yang pantang menyerah menelponnya terus-menerus hanya demi janji temu.

Jika Anda tak suka "diteror" agen asuransi, Anda bisa saja mendaftar asuransi dengan cara bertanya pada teman, mencari referensi melalui internet dan buku-buku.

Saya sendiri, sebagai agen digital yang hanya mengandalkan blog ini untuk mencari prospek, paling banter hanya mengirim pesan atau email ke prospek saya. Dalam pesan itu, saya akan bertanya kapan enaknya saya bisa menelpon untuk menjelaskan lebih lanjut?

Keberatan Nyata


Keberatan nyata adalah alasan yang ditampakkan secara jujur mengenai mengapa prospek belum bisa melakukan penutupan polis. Keberatan inilah yang sebaiknya Anda ungkapkan kepada agen asuransi yang mendekati Anda.

Tugas agen sendiri adalah mencari tahu alasan yang sebenarnya. Biasanya, banyak prospek yang mengungkap kebenaran nyata bersamaan dengan keberatan palsu, karena itulah keberatan tersebut menjadi kabur. Agen yang aktif menyimaklah yang bisa menangkapnya dengan jelas.

Jadi apa keberatan Anda, mari kita ungkap bersama...