AGEN ASURANSI adalah profesi yang sering kali dipandang sebelah mata. Padahal kalau kita kenali lebih jauh, profesi agen asuransi adalah profesi yang bisa membawa perubahan dan membawa kebahagiaan bagi pelakunya.
"Profesi agen asuransi merupakan profesi yang bisa dijadikan sebagai pilihan utama bagi semua orang, saya berharap semoga masyarakat luas mau mengubah pandangan mereka tentang agen asuransi," kata Shanty.
Banyak masyarakat yang memiliki kesan negatif terhadap agen. Agen yang menawarkan asuransi jiwa kerap dianggap pengganggu dan menyebarkan berita musibah seperti kematian, kecelakaan, dan sakit.
Selain itu masih agen asuransi juga dianggap bukan pekerjaan yang menjanjikan masa depan yang baik. Agen asuransi yang tidak mempunyai gaji yang tetap membuat orang malas memilih agen asuransi sebagai profesi yang ditekuni.
Salah seorang yang kerap mengampanyekan bahwa profesi agen asuransi bisa menjadi jalan karier terbaik adalah Shanty Aprianty. Saya biasa memanggilnya Mbak Shanty, karena secara genealogis di dunia asuransi, Mbak Shanty ini adalah buyut saya.
Maksudnya, Shanty adalah seorang Business Partner Allianz yang memiliki agency sendiri. Di agency itulah saya bergabung setelah direkrut agen dua tingkat di bawah dia.
Shanty sendiri mengakui, dia juga pernah memandang sebelah mata profesi agen saat pertama kali bergabung dengan perusahaan asuransi pada 1998.
Namun dia tersadar setelah menjalani delapan bulan, mendapatkan banyak klien, dan menerima bonus jalan-jalan gratis ke Hollywood. Bagaimana mungkin ada perusahaan yang memberikan karyawannya gratis jalan-jalan ke AS, menginap di hotel bintang lima, dan makan di restoran mahal saat mayoritas warga Indonesia terkena imbas krisis ekonomi.
"Sejak saat itu saya melihat pekerjaan ini enak banget," kata Shanty seperti saya kutip dari salah satu ucapannya suatu waktu.
Menurut dia, selain menjalin silaturahmi dengan sahabat-sahabat lama, tugas utama seorang agen asuransi berbagi cerita kepada calon konsumen. Dalam pandangan Shanty, asuransi bisa membantunya jika terjadi risiko tanpa merepotkan orang lain.
Shanty juga menyebut dua alasan utama profesi agen layak menjadi pilihan, yaitu fleksibilitas waktu dan reward yang besar. Selain itu, profesi ini memiliki sistem kerja dan jenjang karir yang pasti, mudah dipahami dan efektif.
Tidak dapat dihindari, realitas sosial saat ini menuntut seseorang untuk bekerja dengan cepat, mobile dan me-ngedepankan networking. Hal ini sangat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh generasi muda saat ini.
Sebuah survei yang dilakukan sebuah surat kabar nasional baru-baru ini menyoroti pihhan kerja "Generasi Y" (populasi masyarakat berusia kurang dari 25 tahun) mengatakan bahwa mereka menginginkan profesi yang tanpa ikatan, fleksibel dalam pengaturan waktu namun memiliki kesempatan untuk mendatangkan penghasilan yang besar.
Oleh karenanya, profesi agen Asuransi sangatlah tepat untuk memenuhi keinginan tersebut.
"Saya rasa jenis pekerjaan itu belum banyak di Indonesia. sehingga menurut saya profesi agen asuransi bagus un-tuk Generasi Y," tegas perempuan cantik yang selalu berkerudung itu.
Di sisi lain, ada juga survei yang dilakukan sebuah TV swasta tentang network marketing yang menempatkan agen asuransi di posisi ketiga pekerjaan dengan bayaran termahal di Indonesia setelah distributor MLM dan artis. Profesi konsultan manajemen dan pengacara berada di bawahnya.
Lalu apa yang dibutuhkan seseorang yang ingin menjadi agen asuransi?
"Yang dibutuhkan untuk menjadi seorang agen asuransi hanya waktu dan keberanian," ujarnya.
Menurut dia, pekerjaan agen asuransi itu hampir tanpa modal. Siapa pun bisa melakoninya, asal mau. Selain itu asuransi adalah produk yang stoknya tidak akan pernah habis, tidak seperti di bisnis lain.
"Adakah bisnis yang tidak membutuhkan modal dan hasilnya milyaran? Bukan hanya sekedar omset yang nilainya milyaran, namun juga hasilnya. Dan saya menyadari bahwa ternyata ada bisnis yang seperti itu, yaitu bisnis asuransi!" tegas dia.
Namun Shanty mengingatkan bahwa keberhasilan di dunia asuransi bukan hanya karena kemauan saja. Melainkan dengan tekad untuk membuat kemajuan, tidak hanya untuk diri sendiri juga untuk orang-orang di sekeliling kita.
"Dulu tak pernah saya bayangkan akan mendapat penghasilan sebesar ini. Hal ini tentu tidak datang dengan sendirinya, namun kembali kepada diri saya sendiri. Saya ingin bekerja seperti apa. Jika hanya sekedar menjadi seorang agen asuransi saja, saya mungkin tidak tertarik dengan bisnis ini karena tugasnya hanya berjualan saja. Tapi disini, di Allianz, saya diajak untuk menjadi pebisnis dengan cara membuka lapangan kerja bagi pebisnis," ujar Shanty di blog-nya.
Pekerjaan seorang agen asuransi bukan saja memasarkan produk asuransi tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk mengenal pentingnya asuransi di masa depan. Menjadi agen harus memiliki semangat untuk menolong sesama, yaitu menolong masyarakat menyiapkan rencana finansial untuk setiap risiko kehidupannya.
Dalam pandangan Shanty, yang dibutuhkan untuk menjadi seorang agen asuransi hanya waktu, keberanian, dan keinginan menolong sesama. [iaf]